You and Me Never Walk Alone

Monday, January 19, 2015

Google sebarkan "aib", Microsoft Marah Besar

Di awal tahun 2015, melalui Google Project Zero, Google melaporkan kelemahan sistem Windows 8.1 besutan Microsoft. Tak hanya melaporkan pada pihak Microsoft, Google juga membeberkan kelemahan tersebut di media massa.

Tindakan Google membuat Microsoft berang dan mengkritik raksasa software tersebut. Tak kapok, Google pun kembali membeberkan kelemahan Microsoft pada 2 sistem operasinya, Windows 7 dan Windows 8.1.

Dilansir KompasTekno, Minggu (18/1/2015), dari Mashable, Microsoft menganggap tindakan Google tersebut terkesan bukan ditujukan demi kebaikan namun untuk menjatuhkan.

Pasalnya, pengungkapan Google tersebut membuat hacker lebih mudah mendapat kontrol dari sistem komputer besutan Microsoft.

Menurut perwakilan Microsoft, hal tersebut justru akan merugikan banyak orang. "Apa yang benar untuk Google tidak selalu benar untuk pelanggan. Untuk itu kami minta Google bersama-sama mewujudkan tujuan utama kita yaitu melindungi pelanggan," kata dia.

Perlu diketahui, Project Zero adalah inisiatif Google untuk mencari masalah keamanan pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang teknologi.

Jika masalah ditemukan, Google akan memberitahu perusahaan yang bersangkutan dan memberi waktu 90 hari untuk memperbaiki masalah tersebut. Kalau perusahaan mangkir, Google akan membeberkan bobrok perusahaan tersebut di hadapan publik.

Pada kasus Microsoft, Google mengklaim telah memberitahu masalah keamanan sistem Windows pada pertengahan Oktober 2014. Artinya, Microsoft telah mangkir selama 90 hari.

sumber : kompas tekno

Wednesday, January 7, 2015

Gerrad Akan Tinggalkan Liverpool Akhir Musim ini

Kabar bahwa Steven Gerrard bakal meninggalkan klub dibenarkan klub. Sang kapten, yang sejak awal kariernya hanya membela The Reds, dipastikan meninggalkan klub begitu musim ini selesai.

"Liverpool FC mengonfirmasi bahwa Steven Gerrard akan meninggalkan klub begitu musim 2014/2015 selesai," demikian statemen yang dilansir situs resmi Liverpool.

"Kapten The Reds itu menutup tirai dari karier-nya yang begitu gemerlap di Anfield yang sudah terbentang selama 17 tahun dan diisi dengan 10 buah trofi. Dia sudah tampil 695 kali dan mencetak 180 gol sampai hari ini sejak bergabung dengan akademi klub pada usia 8 tahun."

Kendati demikian, Gerrard belum akan gantung sepatu. Beberapa kabar menyebut, dia akan bermain di MLS. Namun, kubu Liverpool belum bisa memastikan ke mana Gerrard akan bermain selanjutnya.

Liverpool hanya menyebut, Gerrard akan melanjutkan kariernya di luar Britania Raya.

"Gerrard belum akan pensiun dari dunia sepakbola profesional setelah musim 2014/2015 berakhir."

"Belum ada keputusan soal klub barunya, tapi dia akan melanjutkan kariernya di luar Britania Raya dan di klub yang tidak akan menjadi saingan langsung dari Liverpool."

Kontrak Gerrard akan habis begitu musim ini selesai. Kabar bahwa dia akan pergi meninggalkan klub beredar sejak tak ada tanda-tanda penandatanganan kontrak baru.

sumber : detik sport

Indonesia akan bentuk Cyber Army

Presiden Joko Widodo memanggil sejumlah menteri untuk membahas pembentukan Badan Siber Nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Selasa (6/1). Badan ini dipandang perlu untuk memperkuat pertahanan negara di era digital.

Menteri yang terlibat dalam pembahasan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Menkominfo Rudiantara menjelaskan, saat ini badan tersebut sifatnya belum koordinatif. Ia mengakui bahwa negara telah membutuhkan suatu badan yang khusus mengurusi isu siber.

"Kita mengajukan untuk membentuk badan siber nasional karena sekarang ini boleh dikatakan dari sisi siber, kita ini rentan," ujar Rudiantara.

Badan siber nasional tersebut, papar Rudiantara, hanya akan digunakan untuk bertahan menghadapi serangan siber. "Kalau di negara lain bukan hanya untuk bertahan, bahkan untuk menyerang," ucapnya.

Fungsi-fungsi dari Badan Siber Nasional saat ini masih dalam proses perancangan bersama dengan Sekretaris Kabinet.

Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, menerangkan, badan ini rencananya akan memagari semua urusan siber negara. "Badan siber nasional akan memagari seluruhnya, walaupun di dalamnya ada masing-masing yang bekerja, tapi terintegrasi," tegasnya.

Sejauh ini, unit keamanan siber di kementerian dan perusahaan negara masih berjalan masing-masing. Perbankan disebut Tedjo sebagai industri yang perlu memperkuat keamanan siber.

sumber : cnnindonesia

Indonesia masih rentan dengan cyber attack

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan bahwa Indonesia masih rentan dengan serangan siber dari berbagai penjuru. Ia merasa perlu meningkatkan keamanan di dunia maya ini dengan mendukung pembentukan Badan Siber Nasional.

Badan ini nantinya hanya digunakan untuk bertahan menghadapi serangan siber, bukan untuk melakukan serangan. "Indonesia saat ini sering mendapat serangan dari mana saja, entah itu malware (program jahat), hacking (peretasan), dan lain sebagainya," ujar Rudiantara.

Hal tersebut disampaikan kepada media setelah memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo bersama Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno serta Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu guna membahas bahaya kejahatan siber di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (6/1).

"Ada beberapa yang sebetulnya sudah terjadi, tapi skalanya tidak menjadi isu nasional seperti isu Korea Utara dan Amerika," ujar dia.

Peta serangan siber yang ditujukan kepada Indonesia bisa dilihat dari unit Cyber Corporation milik Kementerian Pertahanan yang berbasis di Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Badan Siber Nasional saat ini sedang dibahas pembentukannya. Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, menerangkan, badan ini rencananya akan menjadi pemantau dan pelindung urusan siber negara.

"Badan siber nasional akan memagari seluruhnya, walaupun di dalamnya ada masing-masing yang bekerja, tapi terintegrasi," tegasnya.

Sejauh ini, unit keamanan siber di kementerian dan perusahaan negara masih berjalan masing-masing, termasuk bank yang dimiliki negara.

sumber : cnnindonesia

Wow, Kini Korea Utara Miliki 6 Ribu Cyber Army.

Korea Utara dilaporkan sedang berupaya memperkuat pertahanan siber nasional dengan menambah jumlah tentara yang totalnya kini mencapai 6.000 tentara siber.

Laporan ini diungkap oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan. "Korea Utara saat ini berjalan pada 6.000 (anggota) tenaga kerja untuk perang siber dan melakukan serangan siber untuk kelumpuhan fisik dan psikologis terhadap Korea Selatan, seperti menyebabkan masalah terhadap operasi militer dan infrastruktur nasional," tulis pernyataan Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Menurut laporan Reuters, selama bertahun-tahun Korea Utara telah menuangkan sumber dayanya dalam pasukan siber yang disebut Biro 121. Lembaga ini dijalankan oleh badan intelijen militer, melibatkan ahli komputer paling berbakat di negeri ini.
Target serangan sibernya diprediksi adalah jaringan telekomunikasi dan perusahaan energi di negara yang dianggap "musuh."

Korea Utara belakangan ini disebut jadi dalang serangan peretasan yang melumpuhkan sistem komputer milik perusahaan film Sony Pictures Entertainment di Los Angeles, Amerika Serikat, dan Korea Hydro and Nuclear Power (KNHP) yang merupakan operator pembangkit listrik tenaga nuklir di Korea Selatan.

Pemerintah Korea Utara membantah keterlibatan dalam aksi serangan siber tersebut.

Federal Bureau of Investigation (FBI), secara resmi menyatakan bahwa Korea Utara merupakan dalang peretasan Sony Pictures karena ditemukan bukti kuat bahwa kode program jahat yang digunakan serupa dengan serangan Korea Utara sebelumnya.

Pada 2013, Korea Selatan juga menyalahkan Korea Utara karena telah melumpuhkan sistem komputer milik perusahaan bank dan lembaga penyiaran.

Milyaran Bitcoin Dicuri Hacker

Memasuki tahun 2015, dunia maya kembali dihebohkan dengan aksi serangan siber yang besar. Korbannya kali ini adalah Bitstamp, sebuah bursa mata uang virtual, termasuk bitcoin, dari seluruh dunia.

Berdasarkan pesan yang tercantum dalam halaman resmi Bitstamp, serangan yang terjadi pada 4 Januari lalu membuat perusahaan kehilangan 19.000 BTC (Bitcoin) atau senilai US$ 5 juta (sekitar Rp 63,3 miliar) telah dicuri oleh para peretas.

Meskipun kerugian yang dialami cukup besar, perusahaan mengatakan bahwa masih ada sebagian dana yang tersimpan secara offline sehingga tidak dapat terjangkau oleh para peretas.

Dikutip dari Wired, CEO Bitstamp, Nejc Modric mengatakan bahwa perusahaannya telah bekerja sama dengan aparat hukum untuk mengungkap dalang di balik aksi kriminal ini. Ia juga mengungkapkan permintaan maaf melalui akun Twitter pribadinya.

Modric juga mengimbau agar pengguna tidak melakukan transaksi terlebih dahulu untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Pihak Bitstamp pun menegaskan seluruh saldo yang ada pada Bitstamp akan ditahan untuk sementara waktu.

Bitstamp sendiri merupakan tulang punggung dari mata uang Bitcoin. Di sini, para pengguna menyimpan uang Bitcoin mereka secara online. Selain itu, berbagai transaksi seperti penjualan, pembelian dan penukaran mata uang dapat dilakukan melalui Bitstamp.

Bitcoin menjadi mata uang virtual tersukses di dunia karena dukungan dari peretail dan toko online besar. Karena sifatnya yang desentralisasi, nilai Bitcoin sangat fluktuatif dan sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar.

sumber : cnnindonesia