Pertolongan pertama paling sederhana biasanya merujuk ke proses awal dalam menilai dan mengetahui kebutuhan seseorang yang sedang terluka karena tersedak, terkena serangan jantung,
alergi, obat-obatan dan sejenisnya. Artikel berikut ini akan mengajari Anda bagaimana mengetahui kondisi fisik seseorang dan melakukan pertolongan yang dibutuhkan.
10 TAHAPAN DALAM PERTOLONGAN PERTAMA SEDERHANA
Ingatlah bahwa Anda harus selalu mencari bantuan medis secepat mungkin, tetapi melakukan pertolongan pertama yang benar dapat menghasilkan sebuah perbedaan dalam hidup dan mati. Tahap-tahap di bawah ini cocok digunakan untuk situasi dimana korban tidak dapat merespon Anda, tetapi jika Anda sedang dalam situasi dimana Anda mengetahui apa yang Anda hadapi, cari artikel spesifik terkait atas apa yang Anda hadapi.
1. EVALUASI SITUASI DAN TETAP TENANG
Apakah ada hal yang dapat membahayakan Anda? Seperti misalnya ancaman api, gas beracun, bangunan yang tidak stabil, sengatan listrik atau skenario berbahaya lainnya? Yang paling penting adalah Anda harus tetap tenang dan mengetahui keadaan yang Anda hadapi, jangan sampai Anda menjadi korban berikutnya.
2. KETAHUI ABC
Tetap ingat dengan peraturan pertolongan pertama yang dikenal dengan A,B,C.
- Airway (Jalur Pernapasan/Udara) - Apakah orang terkait terhalang jalur pernapasannya?
- Breathing (Pernapasan) - Bagaimana pernapasan orang terkait? Apakah ia bernapas?
- Circulation (Sirkulasi) - Apakah orang terkait menunjukkan adanya denyut nadi di titik-titik nadi seperti pergelangan tangan, pangkal paha, pembuluh nadi kepala (dekat leher).
3. HINDARI MENGGERAKKAN KORBAN
Hindari menggerakkan korban kecuali jika korban memang berada dalam tempat yang membahayakan. Hal ini disebabkan karena menggerakkan korban dapat membuat luka lebih parah dan bahkan luka ke tulang belakang.
4. HUBUNGI LAYANAN MEDIS
Mintau bantuan dari orang lain atau bantuan medis secepat mungkin. Jika Anda adalah satu-satunya orang di tempat kejadian, coba cek pernapasan sebelum Anda meminta bantuan dan jagan tinggalkan korban sendiri dalam waktu yang lama.
5. EVALUASI TINGKAT RESPON
Pada saat orang terkait tidak sadar, coba untuk menilai tingkat kesadaran mereka dengan menggoyangkan mereka secara perlahan atau coba berbicara dengan mereka.
6. JIKA ORANG TERSEBUT TETAP TIDAK MERESPON
Jika orang tersebut dapat merespon Anda, lanjutkan tahap berikut. Jika tidak, maka posisikan orang tersebut agar ia telentang dan jalur pernapasannya terbuka.
- Posisikan kepala agar lurus dengan lehernya
- Perlahan-lahan posisikan orang tersebut agar telentang, hal ini juga harus dilakukan selagi Anda menahan posisi kepala orang terkait
- Buka jalur pernapasan dengan membuka mulut orang tersebut, hal ini dapat dilakukan dengan menarik perlahan kepala ke belakang dan mengangkat dagu ke atas
7. LIHAT, DENGAR DAN RASAKAN TANDA PERNAPASAN
Lihat apakah dada korban ada terlihat naik dan turun, dengarkan apakah ada suara pernapasan dengan meletakkan telinga Anda di dekat mulut dan hidung korban, rasakan pernapasan dengan pipi Anda.
- Jika korban bernapas, tetapi tidak sadar, posisikan ia agar tidur menyamping dengan menjaga kepala dan leher lurus dengan tubuhnya. Ini akan membantu mencegah lidah atau muntahan menghalangi jalur pernapasan.
- Jika korban tidak bernapas, lakukan CPR, jika Anda tidak tau caranya, Anda dapat melihat di bawah atau klik link mengenai bagaimana melakukan CPR ini.
8. CEK SIRKULASI KORBAN
Lihat warna muka dan denyut nadi korban, tetapi jika Anda tidak mengetahui bagaimana cara merasakan denyut nadi korban, lebih Anda tidak mencoba melakukan itu dan melakukan tahap berikutnya karena hal itu akan menghabiskan waktu Anda. Jika warna muka korban tidak baik atau tidak memiliki denyut nadi. Lakukan CPR. Untuk cara melakukan CPR, dapat dilihat di bawah atau klik link mengenai bagaimana melakukan CPR ini.
9. OBATI PENDARAHAN, SYOK DAN MASALAH LAIN SESUAI KEBUTUHAN
Sesudah Anda memastikan korban bernapas dan mempunyai denyut nadi, prioritas Anda berikutnya adalah menangani pendarahan. Terkait atas rasa syok atau trauma, Anda harus mencari link artikel terkait penanganan syok atau trauma. Berikut link terkait atas masalah spesifik yang dihadapi korban.
- Pendarahan - berikan tekanan secara langsung ke sumber pendarahan sebelum melanjutkan cara menangani pendarahan lainnya
- Trauma atau Syok - Trauma dapat terlihat akan mempunyai warna pucat di muka dan bibir, dengan kondisi mental yang membahayakan
- Tersedak - tersedak dapat menyebabkan kematian atau luka permanen pada otak
- Luka Bakar - Berikan air dingin ke luka bakar derajat satu dan dua
- Benturan Keras - Jika korban mengalami benturan ke kepala
- Luka Tulang Belakang - Jangan gerakkan kepala korban, leher atau tubuh korban kecuali jika memang sedang dalam bahaya. Hati-hati dalam CPR.
- Luka Tembak - Luka ini merupakan salah satu luka paling berbahaya dan tidak dapat diprediksi
- Serangan Jantung - Serangan jantung mungkin merupakan kondisi paling berbahaya bagi si korban
10. JANGAN TINGGALKAN KORBAN SAMPAI BANTUAN TIBA
Cobalah untuk menjaga suasana tenang agar korban tidak panik dan tunggu hingga bantuan untuk korban tiba. Dalam hal ini biasanya adalah bantuan medis.
BAGAIMANA MELAKUKAN CPR
Cardiopulmanory Resucitation adalah sebuah prosedur darurat, yang dilakukan untuk memastikan bahwa tubuh masih berfungsi secara mendasar sampai ada tindakan lanjut yang dilakukan. Hal ini ditujukan untuk memulihkan sirkulasi darah dan pernapasan korban.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat di video berikut ini.
Intinya adalah Anda harus memastikan terlebih dahulu bahwa jalur pernapasan atau jalur udara telah terbuka. Kemudian pastikan pernapasan, jika korban masih bernapas dengan baik jangan lakukan CPR, karena CPR dapat membuat jantung berhenti berdetak. Posisikan tangan seperti pada video di atas dan berikan penekanan dengan interval konstan. Cek kembali pernapasan dan ulangi tahap ini.
Beberapa ahli menyarankan untuk tidak memberikan pernapasan buatan, karena penekanan pada bagian dada lebih penting dan terkadang pernapasan buatan dapat membahayakan, seperti racun, penyakit dan sebagainya.
--
Hal yang pasti Anda perlu ketahui adalah jika Anda tidak tahu apa yang Anda lakukan, lebih baik jangan melakukannya dan berikan orang ahli yang melakukannya. Hal ini untuk menghindari luka yang lebih parah. Yang paling utama adalah hubungi layanan medis, karena layanan medis juga dapat memberikan pengarahan untuk Anda
sumber: tahupedia.com
0 komentar:
Post a Comment