Menteri yang terlibat dalam pembahasan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Menkominfo Rudiantara menjelaskan, saat ini badan tersebut sifatnya belum koordinatif. Ia mengakui bahwa negara telah membutuhkan suatu badan yang khusus mengurusi isu siber.
"Kita mengajukan untuk membentuk badan siber nasional karena sekarang ini boleh dikatakan dari sisi siber, kita ini rentan," ujar Rudiantara.
Badan siber nasional tersebut, papar Rudiantara, hanya akan digunakan untuk bertahan menghadapi serangan siber. "Kalau di negara lain bukan hanya untuk bertahan, bahkan untuk menyerang," ucapnya.
Fungsi-fungsi dari Badan Siber Nasional saat ini masih dalam proses perancangan bersama dengan Sekretaris Kabinet.
Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, menerangkan, badan ini rencananya akan memagari semua urusan siber negara. "Badan siber nasional akan memagari seluruhnya, walaupun di dalamnya ada masing-masing yang bekerja, tapi terintegrasi," tegasnya.
Sejauh ini, unit keamanan siber di kementerian dan perusahaan negara masih berjalan masing-masing. Perbankan disebut Tedjo sebagai industri yang perlu memperkuat keamanan siber.
sumber : cnnindonesia
0 komentar:
Post a Comment