Sekretaris DPRD DKI Jakarta Mangara Pardede membantah menghambur-hamburkan anggaran pada rapat paripurna HUT ke-486 DKI. Menurutnya, anggaran sebesar Rp 1.331.095.000 tidak dihabiskan seluruhnya. Sementara soal dana Rp 87.100.000 untuk penyusunan naskah pidato pimpinan DPRD DKI dalam acara HUT DKI, Mangara menyebut ada kesalahan penulisan anggaran.
"Anggaran Rp 1,3 sekian miliar benar, termasuk penyusunan naskah pidato Rp 87 sekian juta. Itu salah. Yang benar penyusunan naskah pidato pimpinan DPDR satu tahun anggaran, jadi mulai bulan Januari sampai Desember," ujar Mangara saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.
Mangara mengungkapkan, anggaran penyusunan naskah itu pun tidak terpakai seluruhnya. Hingga perayaan HUT DKI pada 22 Juni 2013 mendatang, anggaran yang terserap diprediksi sebesar Rp 40.540.000. Menurutnya, dengan intensitas rapat yang padat, anggaran itu dianggap relevan.
"Kemarin ini kan ada anggota Dewan dari Los Angeles datang, pimpinan kasih sambutan. Selain itu, rapat-rapat paripurna pun sering, jadi dana itu masih kecillah, masih wajar," ujar Mangara. Untuk pos anggaran lainnya, yaitu pelaksanaan rapat paripurna istimewa HUT ke-486 DKI, DPRD DKI menganggarkan dana sebesar Rp 782.295.000. Mangara membenarkan angka tersebut. Namun, ia menampik dana tersebut akan digunakan seluruhnya.
Menurutnya, di pos dana ini, pihaknya telah berhemat dengan memotong sejumlah anggaran yang tak efektif dan efisien. Mangara memberikan contoh, pada pelaksanaan rapat paripurna istimewa HUT DKI tahun 2012 lalu, DPRD mengundang artis papan atas Rossa dan Afgan dengan anggaran Rp 140.000.000.
Pada tahun 2013 ini, DPRD DKI tak menganggarkan itu. Mereka hanya mengundang paduan suara dari Universitas Indonesia (UI) dengan harga yang jauh lebih rendah dari anggaran sebelumnya. "Sehingga dari pos anggaran Rp 782.295.000 hanya kita pakai Rp 245.400.000. Masih ada sisa Rp 536.895.000," jelas Mangara.
Demikian juga pada pos anggaran pendukung rapat paripurna istimewa HUT ke-486 DKI yang dianggarkan sebesar Rp 461.700.000. Menurut Mangara, pihaknya sebisa mungkin menekan budget dengan membuang anggaran yang tidak efisien. Salah satunya pada anggaran sebesar Rp 28.000.000 untuk makan anggota DPRD.
"Menjelang rapat paripurna kan kita rapat-rapat pimpinan dan rapat kecil. Dianggarkan untuk makan Rp 22,8 juta. Tapi kita usaha, rapat jangan di jam makan sehingga sampai sekarang dana itu belum terpakai," ujarnya.
Dengan demikian, anggaran pendukung rapat paripurna HUT DKI Rp 461.700.000, terpakai Rp 320.610.000 dan sisa Rp 141.690.000. Berdasarkan klarifikasi tiga pos tersebut, dari total anggaran Rp 1.331.095.000 untuk rapat paripurna HUT ke-486 DKI, DPRD DKI Jakarta hanya akan menggunakan Rp 605.950.000 sehingga ada dana tersisa Rp 725.145.000. Dana yang tersisa itu, kata Mangara, masuk ke kas negara.
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment