You and Me Never Walk Alone

Saturday, June 1, 2013

Bunyikan klakson jika mesin kendaraan mecet di atas Rel KA

Bunyikan klakson kuat-kuat saat mesin kendaraan mati di atas rel KA
Dapet artikel dari kaskus gan (@ quthub)

Tadi pagi saat berangkat kerja seperti biasa jam 07.00 ke arah roxy lewat kolong jembatan yang baru, saya melewati rel kereta api. Eh… saat melintas, mesin mobil saya tiba-tiba mati,sudah mau melintas rel tepatnya, sayup sayup terdengar bunyi tut tut tut tut tut…..Ternyata ada kereta api mau lewat. Saya tengok ke kanan, kereta sudah kelihatan, walaupun masih jauh. Petugasnya terlambat membunyikan sirene..
Berdasarkan pengalaman, saya refleks bunyikan klakson, kebetulan di depan tidak ada mobil..
Di dalam mobil saya berusaha santai dan tenang.,saya bunyikan klakson terus. Eh…tiba-tiba tape mobil saya menyala. Saya kaget, kok bisa ya nyala sendiri ???

Saya teringat kejadian 2 tahun lalu, saat om dan tante saya terjebak di atas rel kereta api di Surabaya. Mobil mereka tiba-tiba berhenti mendadak, tidak bisa dihidupkan. Mereka panik dan refleks aja om saya tekan klakson mobil berkali-kali dan waktu om saya coba starter lagi eh… mesin mobil hidup lagi dan saat itu kereta api udah benar-benar mendekat, semua orang di sekitar sudah pada berteriak, “keluar…keluar. ..keluar !!” . Akhirnya selamat…!

Saya teringat ketika saya kuliah di Jerman, dan saya pernah baca buku ternyata rel kereta api dapat menghantarkan listrik dan magnet yg sangat tinggi akibat gesekan yg terus menerus,dan medan magnet itu bisa tersimpan selama 3 jam, bayangkan kalo kereta berlalu lalang setiap 5/10 menit,berapa medan magnet yg di simpan rel itu..? dan akibatnya yaitu membuat mesin mobil atau sepeda motor bisa mati mendadak..jika kita terlalu lama di atas rel/medan magnet itu.

Akan tetapi itu bisa diatasi dengan bunyi yang tinggi seperti klakson dan ternyata memang berhasil memutuskan rangkaian listrik dan medan magnet di sekitarnya.
Teman-teman tolong sebarkan info ini ya…karena banyak ditemui kecelakaan kereta api vs mobil/motor karena kendaraan mati mendadak di tengah rel KA!

PENYEBAB:
1. pendapat pertama
*Medan Magnet*, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik<http://wapedia.mobi/id/Arus_listrik>) yang menyebabkan munculnya gaya <http://wapedia.mobi/id/Gaya> di muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum<http://wapedia.mobi/id/Mekanika_kuantum>dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik;
 inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet "permanen"). Sebuah medan magnet adalah medan vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas<http://wapedia.mobi/id/Kompas>yang diletakkan di dalam medan tersebut.
1. Sifat-Sifatnya
Hasil kerja Maxwell <http://wapedia.mobi/id/James_Clerk_Maxwell> telah banyak menyatukan listrik statis dengan magnetisme, yang menghasilkan sekumpulan dari empat persamaan mengenai kedua medan tersebut. Namun, di bawah formula Maxwell, masih ada dua medan yang berbeda yang menjelaskan fenomena berbeda. Einsteinlah <http://wapedia.mobi/id/Albert_Einstein> yang berhasil menunjukan, dengan relativitas khusus, bahwa medan listrik dan medan magnet adalah dua aspek dari hal yang sama (tensor<http://wapedia.mobi/id/Tensor>tingkat 2), dan seorang pengamat bisa merasakan gaya magnet di mana seorang pengamat bergerak hanya merasakan gaya elektrostatik<http://wapedia.mobi/id/Elektrostatik>. 
Dengan demikian, menggunakan spesial relativitas, gaya magnet adalah manifestasi dari gaya elektrostatik dari muatan listrik yang bergerak, dan bisa diprakirakan dari pengetahuan tentang gaya elektrostatik dan gerakan muatan tersebut (relatif terhadap seorang pengamat).[image: Arus mengalir melalu] <http://wapedia.mobi/id/Berkas:Elektromagnetisme.png> Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M) disekeliling kawat.

Anggap lah sebuah sepotong kawat tersebut adalah rel kereta, dan medan magnet yang ada di lingkaran tersebut akan di lewati oleh sebuah kendaraan, Nah yang sekarang yang harus kita cari tahu, kenapa mesin kendaraan nya bisa mati ketika melintasi medan magnet tersebut. Ini jawabannya yang saya ambil dari http://www.mail-archive.com/[EMAIL PROTECTED]/msg32141.html

Mengapa mesin motor susah dihidupkan? Kata Djoko, terjadi impedansi yang ditimbulkan oleh pergesekan roda kereta api dan relnya.  Dan, impedansi itu yang cukup untuk mengakibatkan mesin mobil yang mati sulit
menyala kembali. Kejadian itu terutama berpengaruh pada mobil atau kendaraan yang berbahan bakar bensin, meskipun kendaraan berbahan bakar solar juga ada yang terpengaruh. *"Pada kendaraan yang berbahan bakar bensin, starternya  digerakkan oleh dinamo," paparnya. Dari dinamo ini dihasilkan medan magnet yang  selanjutnya menggerakkan mesin mobil.Djoko mengatakan, hal tersebut tidak jadi  masalah bila mesin mobil tersebut tidak mati. Namun bila mesin tersebut mati  maka akan sulit untuk dihidupkan lagi.*
Medan impedansi tersebut tidak diperlukan  jarak yang dekat untuk itu. Hal tersebut sudah dapat berpengaruh ketika kereta  api masih berjarak 1,5 km lokasi lintasan di mana kendaraan bermotor itu
melintas rel.

Lalu analisa mengenai bunyi klakson bisa mengantisipasi masalah ini, saya coba cari tahu dulu apa yang dihasilkan dari klakson dan hasilnya bisa di lihat disini di KLAKSON

Jadi sepertinya bunyi klakson memang bisa meredam masalah ini,,,mungkin bisa di baca berulang2 agar lebih mengerti


2. Pendapat Kedua
penyebab:
Pulsa Elektromagnetik mungkin lebih tepat ya (EMP)
tapi kejadian mesin mati ini hanya terjadi kalau pas ada kereta yang sedang berjalan mendekati persimpangan. Bila tidak ada kereta, maka EMP juga kecil. EMP menyebabkan sistem kelistrikan mobil jadi lumpuh dan akibatnya mesin mati. Ini menurut pengamatan sy lho... :D

kenapa hanya satu mobil saja?
karena(mungkin) berhubungan dengan medan listrik, jadi kemungkinan kelistrikan mobil jadi terganggu, dan kenapa gak semua mobil, mungkin(lagi) karena kebiasaan orang berbeda2 dalam menjalankan mobil... 

1. ada yang langsung tancap gas mungkin ruang didepan masih lega dan dia railcrossphobia, dalam kondisi ini mesin masih kuat walau kelistrikan terganggu
2. ada yang mungkin sedikit melepas gas karena bumpy, agar mobil tidak tergoncang mungkin, kondisi ini memungkinkan mesin kehilangan daya saat kelistrikan terganggu
3. atau malah ada yang melepas gas secara keseluruhan dan hanya menekan pedal kopling, mungkin karena keadaan padat merayap jadi mobil dibiarkan nyelonong gitu aja ... kondisi ini yang sangat berbahaya
4. ada lagi...??

peraturan yang tidak tertulis di persimpangan KA :

"JAGA JARAK, BIARKAN RUANG KOSONG DI DEPAN MOBIL ANDA SAAT MELEWATI REL KA"

Jadi begini, saat mobil depan melewati rel KA, biarkan dia jalan dulu, setelah ada space dibelakang mobil tadi baru kita jalan, itu menghindari kalo2 sewaktu2 mendadak kondisi jalan macet, ato mobil didepan tiba2 berhenti... bayangin aja, mobil depan berhenti saat kita ada di atas rel KA... lalu ting tung ting tung ... keringet dingin pasti keluar... mo kemana coba?

3. Pendapat ketiga
Dari milis spoor...
halo semua sodara2 pemerhati dan pecinta spoor..saya mau menyampaikan laporan mengenai efek medan elektromagnet yang timbul sebagai akibat gesekan roda dan rel KA. percobaan dilakukan dengan memasang detektor gandar kereta api menggunakan sensor medan elektromagnet pada rel bagian dalam.

HASIL PERCOBAAN:
setelah melakukan 3 kali percobaan di lokasi yang berbeda, yaitu:
1. spoor 1 stasiun rewulu (Spoor langsung) dan jalur cabang ke depot PERTAMINA REWULU).
2. Giant Curve di Kali menur, Sentolo (Spoor utara a.k.a untuk KA dari arah timur)
3. DaerahGowok Yogyakarta (Track lurus sebelah selatan untuk KA dari arah barat).

hasil dari ketiga percobaan itu adalah:
1. Detektor yang dibuat, mampu mendeteksi gandar yang melintas di atas sensor baik pada KA yang melintas dengan kecepatan lambat (KA langsiran ketel PERTAMINA, taspat 20 km/jam), maupun KA dengan kecepatan tinggi (KA Bengawan, KA senja Utama Yogya, KA Argo Wilis, KA PAsundan, KA 2305, Pramex, KA Argo Lawu, KA 1404, KA Feeder Progo, KA Argo Lawu Tambahan, dan KA Sancaka).

2. timbul medan elektromagnet, yaitu pada:
a. Setelah KA melintas, terjadi di stasiun rewulu, dengan kondisi track berbelok sebelum sensor dengan tikungan yang tidak terlalu besar (tikungan sebelum sta. rewulu (sebelah timur rewulu) dan lurus pada emplasemen stasiu serta banyak terjadi pengiriman sinyal pada track di stasiun untuk wesel maupun sinyal lampu aspek serta PJL.
b. Sebelum KA melintas, terjadi di tikungan besar daerah kali menur, sensor dipasang lebih kurang 8m di sebelah barat jembatan kali menur. kondisi track, menikung besar pada jarak lebih kurang 500 m sebelum sensor dan menikung lagi pada area sensor dipasang didekat jembatan. taspat KA yang melintas pada daerah sensor dipasang adalah 70 km/jam.
c. Tidak timbul efek medan elektromagnet, hal ini terjadi pada track lurus di daerah gowok, selatan ambarukmo plasa Yogyakarta. track yang ada lurus sejak dari arah lempuyangan sampai selepas sta maguwom baru.taspat KA yang melintas 105 km/jam. baik sebelum maupun sesudah KA melintas, tidak timbul efek medan elektromagnetis. namun sensor tetap mampu mendeteksi logan dari gandar/roda yang melintas cepat di atasnya. medan elektromagnet juga tidak timbul pada kecepatan KA rendah, batas minimum kecepatan agar terjadi efek medan elektromagnet belum diteliti.

KESIMPULAN
1. detektor yang dibuat mampu berjalan sesuai tujuan pembuatannya, yaitu mendeteksi gandar KA.
2. Medan elektromagnet hanya timbul pada lintasan dengan kondisi kecepatan KA dan track tertentu, seperti KA berkecepatan tinggi yang melintas di emplasemen stasiun karena banyaknya wesel dan sinyal lampu aspek dan juga letak stasiun sebelum atau setelahnya terdapat tikungan. medan elektromagnet juga timbul pada track yang memliki tikungan besar akibat momentum gesekan yang besar terjadi pada tikungan sehingga menimbulkan medan elektromagnet dengan daya disipasi yang cukup besar namun frekuensinya tidak terlalu besar.
3. Medan elektromagnet tidak timbul pada track yang lurus dan kecepatan lintasan KA tinggi. hal ini bisa diakibatkan karena momentum gesekan roda dan rel tidak teralalu besar.

SARAN
1. perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada jenis track yang berbeda seperti pada emplasemen spoor langsung di staisun dengan track yang lurus sebelum dan sesudah stasiun, track pada jalur yang dilintasi KRL.

demikian laporan penelitian tugas akhir saya. semoga dapat memberi tambahan pengetahuan bagi temen2 semua dan semoga bermanfaat..


sumber: 

0 komentar:

Post a Comment