Pada laga perdananya bersama timnas Brasil, usianya masih sangat muda, yakni 18 tahun. Hebatnya, bek kelahiran Garca, Sao Paulo, itu juga baru memulai kariernya sebagai pesepak bola profesional selang dua tahun sebelumnya bersama Klub Serie B Uniao Sao Joao.
Sontak, keputusan itu begitu mengejutkan bagi para pemain Brasil karena Carlos hanyalah pemain Serie B. Namun, pelatih Brasil saat itu Carlos Alberto Parreira tetap bersikukuh kepada keputusannya.
Parreira memang sengaja merekrut pemain-pemain muda berbakat seperti Carlos. Ini dilakukan Parreira untuk peremajaan skuat Tim Samba usai tampil mengecewakan saat Piala Dunia 1990.
Ternyata kepercayaan yang diberikan Parreira benar-benar dibuktikan Carlos. Mantan bek kiri Palmeiras itu sukses memulai debutnya dengan tampil gemilang ketika Brasil harus meladeni Amerika Serikat (AS) pada pertandingan persahabatan di Stadion Fortaleza, Brasil.
Ia berperan dalam menjaga pertahanan Brasil dari gempuran negeri Paman Sam dan mengantarkan Tim Samba meraih kemenangan telak tiga gol tanpa balas. Berkat penampilan apiknya pada laga perdana, ia mendapatkan kepercayaan dari sang pelatih untuk bermain sebagai skuat utama barisan pertahanan timnas Brasil.
Seiring berjalannya waktu, Roberto Carlos terus membuktikan dirinya sebagai pemain belakang andalan Tim Samba dengan tendangan keras yang mematikan. Tak hanya menjaga pertahanan Tim Samba, ia juga turut menyumbangkan 11 gol dalam 125 penampilannya bersama Brasil.
Mantan bek kiri Real Madrid itu juga turut membantu Brasil meraih dua kali juara Copa America (1997 dan 1999), juara Piala Konfederasi 1997, dan Piala Dunia 2002. Karena kehebatannya itu, ia berhasil meraih gelar di antaranya dua kali trofi Defender of the Year (2002, 2003), Golden Foot (2008), dan banyak lagi.
0 komentar:
Post a Comment