Bengkaknya kaki saat hamil tersebut biasanya disebabkan oleh bertambahnya berat badan bayi yang membuat telapak kaki ibu hamil meratakan lengkungannya dan meningkatkan ukuran kaki.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam American Journal of Physical Medicine & Rehabilitation, menegaskan bahwa pembengkakan dan hilangnya lengkungan telapak kaki tersebut bersifat permanen meski kehamilan telah berlalu.
"Kami pernah mendengar beberapa wanita mengeluhkan bahwa ukuran sepatunya bertambah setelah hamil dan melahirkan, sehingga muncullah ide untuk menyelidiki hal in," kata Dr. Neil Segal, profesor ortopedi dan rehabilitasi di University of Iowa, dalam sebuah pernyataan yang ditulis MedicalDaily, Sabtu (2/3/2013).
Segal memutuskan untuk mempelajari alasan ilmiah dibalik peningkatan ukuran kaki tersebut dengan mengukur pembengkakan kaki 49 wanita hamil pada trimester pertama kehamilannya dan kemudian 5 bulan setelah kelahiran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara 60 sampai 70 persen peserta mengalami perubahan ukuran panjang dan lebar kaki, meski kehamilan telah berlalu 5 bulan lamanya. Hal ini menunjukkan bahwa kehamilan memang mengakibatkan perubahan permanen pada kaki.
Lengkungan kaki yang semula rata ketika hamil, akan menghilang secara perlahan dan tidak lagi bengkak tetapi menyebabkan ukuran panjang kaki meningkat hingga 2-10 milimeter.
Penelitian juga menemukan bahwa wanita yang pertama kali hamil mungkin akan mengalami pembengkakan kaki yang terbesar, sedangkan kehamilan kedua, ketiga, atau lebih tidak mengubah ukuran panjang kaki hanya meningkatkan sedikit lebarnya.
"Kendurnya ligamen kaki hingga membuat ukurannya meningkat, dipengaruhi oleh hormon yang sama yang dilepaskan untuk mengendurkan otot-otot panggul ketika hamil. Selain itu, meningkatnya berat badan kehamilan dapat menurunkan lengkungan dan menambah panjang dan lebar kaki," kata Dr. Bret Ribosky dari American College of Foot and Ankle Orthopedics and Medicine, menyetujui penelitian tersebut.
Karena perubahan bentuk kaki seperti ini, para perempuan cenderung mengalami peningkatan risiko arthritis atau nyeri sendi. Ketika kaki mengalami perubahan bentuk, fungsi sendi dan tulang-tulang pada telapak dalam menopang berat badan juga mengalami perubahan. Bagi yang aktif secara fisik, perubahan ini juga mempengaruhi keseimbangan saat berdiri maupun berjalan.
Adanya perubahan pada bentuk kaki saat seorang perempuan mengalami hamil dan punya anak sekaligus menjelaskan kerentanan perempuan terhadap masalah sendi. Dibanding laki-laki, perempuan memang lebih rentan mengalami gangguan pada kaki, tungkai dan tulang belakang.
0 komentar:
Post a Comment